Slideshow

Kemurnian dan Keaslian Alam

Kita tidak mewarisi bumi ini dari nenek moyang kita, kita meminjamnya dari anak-anak kita. - ilhammh.blogspot.com.

Alam yang Hijau

Saya membayangkan bahwa tanah milik keluarga besar yang banyak yang mati, hanya sedikit yang hidup, dan nomor yang tak terhitung masih belum lahir. - Ilhammh.blogspot.com.

Keindahan Alam

Bumi menyediakan cukup untuk memenuhi setiap kebutuhan manusia, tetapi tidak keserakahan setiap orang. - Ilhammh.blogspot..com.

Ciptaan Tuhan

Alam begitu sempurna dengan adanya hewan dan tumbuhan yang saling menguntungkan dengan manusia - Ilhammh.blogspot.com.

Kerusakan Alam

Manusia adalah makhluk satu-satunya yang dapat menebang pohon, mengolahnya menjadi lembaran kertas, dan menulis Stop Penggundulan Hutan diatas kertas tersebut. - Ilhammh.blogspot.com.

Jumat, 06 April 2012

Pendidikan Di Australia


Di negeri kangguru ini pendidikan sudah bisa dikatakan cukup baik. 70% pendidikan di Negara ini sama dengan Negara Indonesia. Seperti tingkatan kelas antara kelas 1 sampai dengan 12 yang terbagi menjadi tiga tingkatan sekolah. Yang kedua pemerintah Negara bagian di Negara ini bertanggung jawab atas seluruh pendidikan didaerahnya. Pemerintah hanya dapat membuat kebijakan dalam bidang pendidikan, bukan untuk menjadi penguasa dalam bidang tersebut. Para pemerintah Australia juga memerikan dana untuk program pendidikan didaerahnya masing-masing.
Disini ada beberapa hal yang bertolak belakang dengan pendidikan di Indonesia yaitu tahun pelajaran baru dimulai pada akhir bulan Januari dan berakhir pada pertengahan bulan Desember. Setiap tahun pelajaran baru dibagi kedalam empat term, setiap term lamanya kurang lebih 10 minggu. Satu hal yang sangat menarik di Negara ini, pada akhir tahun semua murid mendapat libur sekolah selama enam minggu.
Sama halnya dengan Indonesia, di Negara ini terdapat tia tingkatan sekolah yaitu primary school (sekolah dasar), high school (sekolah menengah pertama), dan senior high school (sekolah menengah atas). Setiap orang tua diwajikan untuk menyekolahkan anaknya Sampai dengan usia 15 atau 16 tahun. Jika seorang anak tidak rajin masuk sekolah atau sering membolos, maka orang tuanya akan dikenakan denda.
Di Negara ini, ada dua jenis sekolah yaitu public school (sekolah negeri) dan private school (sekolah swasta). Sebanyak 65% siswa di Australia berekolah di sekolah negeri dan sisanya bersekolah di sekolah swasta. Disini sekolah swasta terbagi menjadi dua bagian yaitu sekolah yang berafiliasi dan sekolah yang tidak berafiliasi (independent school). Sekolah berafiliasi adalah sekolah yang biasanya para siswa beranekaragam agama seperti Katolik, Protestan, atau Islam.
Di Negara Australia ini, ujian nasional tidak dilaksanakan bahkan tidak dikenal sama sekali, melainkan ujian state. Ujian ini tidak menentukan lulus tidaknya para peserta didik, namun untuk menentukan kemana siswa tersebut akan melanjutkan pendidikan. Berapapun nilai yang didapatkan oleh siswa dari ujian tersebut tetap dinyatakan lulus. Nilai nol pun tetap dinyatakan lulus, namun kelulusan tersebut tidak ada gunanya. Berarti siswa tersebut akan sangat sulit untuk melanjutkan pendidikannya.
Primary  school atau sekolah dasar terdiri dari kelas 1 sampai dengan kelas 6 atau 7, itupun tergantung pada setiap daerah tertentu. Primary school atau sekolah dasar dikelola oleh departemen pendidikan di masng-masing wilayah kecuali di ACT atau Australian Capital Territory. Orang tua pun turut berambil peran dalam bidang pendidikan di Australia, yaitu para orang tua dapat memberikan masukan atau rekomendasi kepada pihak sekolah. Kelulusan setiap siswa pada primary school direkomendasikan dari guru. Rekomendasi guru berdasarkan perkembangan siswa sejak bersekolah disini, bukan dari hasil ujian.
High school atau sekolah menengah pertama terdiri dari kelas 7 atau kelas 8 sampai dengan kelas 10. Pada sekolah ini tepatnya kelas 8 terdapat tujuh mata pelajaran yang diperoleh para siswa di Australia. Namun, para siswa diperbolehkan untuk memilih mata pelajaran yang mereka senangi tanpa bergantung pada jurusan IPA, IPS dan Bahasa. Sama seperti primary school, High School juga dikelola oleh departemen pendidikan diwilayah masing-masing.
Senior high school atau sekolah menengah atas terdiri dari kelas 11 sampai dengan kelas 12. Tingkatan sekolah ini tidak lagi dikelola oleh departemen pendidikan pada daerah tertentu. Kelulusan siswa pada Senior High School ditentukan oleh Senior Secondary Board di daerah masing-masing. Kelulusannya berdasarkan dua atau tiga komponen yaitu hasil tugas sekolah, nilai ujian akhir tahun yang dilaksanakan oleh Senior Secondary Board, dan kadang-kadang suatu proyek. Tanda yang diterima setiap siswa jika lulus berupa Year 12 Certificate yang disertai transkrip nilai mata pelajaran yang telah diambil dengan nilai yang diraih.
Pendidikan Tinggi atau Universitas di Australia terbagi menjadi dua jenjang,yaitu Sarjana (undergraduate) dan Pascasarjana (postgraduate). Jenjang Sarjana dapat diselesaikan dalam waktu 3 tahun dan mendapat gelar Bachelor, tergantung pada jurusan yang diikuti oleh setiap mahasiswa. Jika mahasiswa ingin melanjutkan ke jenjang pacasarjana, ia terlebih dahulu melewati jenjang Honours yang memerlukan waktu kurang lebih selama 1 tahun. Banyak Universitas di Australia menerima mahasiswa langsung dari jenjang Honours untuk program S3(doktor). Universitas disini biasanya mengadakan program yang bersifat akademik sedang sebagian besar dari program vokasi diselenggarakan oleh lembaga TAFE yang berada disetiap wilayah tertentu di Australia. Pemerintah bertanggung jawab atas semua Universitas dan pemerintah Negara bertanggug jawab atas TAFE. Sebagian besar Universitas di Australia adalah Universitas negeri.

Selasa, 03 April 2012

Pendidikan Di Amerika Serikat


Di Negara federal ini, sistem pendidikannya sudah bisa dikatakan baik yang menganut dsentalisasi melalui Negara-negara bagian atau states. Di Negara ini, pendidikan ditanggung oleh departemen pendidikan yang berkeddukan di Washington DC. Seperti halnya di Indonesia,  jenis sekolah disini ada dua yaitu negeri dan swasta. Beda dengan Indonesia, sekoah swasta boleh menggunakan sistem pendidikan yang berbeda dengan sekolah negeri. Contohnya Boarding school (sekolah asrama).
Usia wajib pendidikan sangat bervariasi. Antara usia 5 tahun hingga 8 tahun dan 14 tahun hngga 18 tahun. Tingkatan sekolah di Amerika ada tiga yaitu SD, sekolah menengah(SMP), dan sekolah tinggi, (yang disebut sekolah skunder) biasanya siswa berumur 14/15 tahun hingga 17/18 tahun, serta pendidikan menengah post yang lebih terkenal dengan nama kuliah.Rentang usia tepat dari siswa dalam tingkatan kelas lebih bervariasi dari daerah ke daerah lain.
Sama hal nya seperti di Indonesia, di Negara adi kuasa ini sekolah dasar terdapat enam tingkat kelas, mulai dari kelas1 sampai dengan kelas6. Dan di SMP terdapat tiga tingkat kelas, mulai dari kelas 7 sampai kelas 9. Serta di SMA terdapat tia tingkat kelas, muai dari kelas 10 sampai dengan kelas 12. Setelah itu mereka akan melanjutkan ke College atau Universitas.
Di negri Paman Sam ini, Perguruan Tinggi dibagi menjadi dua yaitu College dan University. Pada umumnya College menyelenggarakan program sarjana, sedang University mengadakan program sarjana dan pasca sarjana. Gelar pasca sarjana biasanya dibidang Arts (MA) atau Science (MSc). Sekarang gelar sarjana yang semakin popular adalah Masters in Business Administration (MBA). Program ini biasanya berlangsung selama satu hingga dua tahun. Bagi program tertentu, pengalaman dibidang riset dan dunia kerja sangat dibutuhkan untuk mengikuti program doctoral yang dapat berlangsung selama 4 hingga 5 tahun lamanya.
College dan Universitas adalah milik pemerintah atau swasta. College pemerintah disubsidi oleh pemerintah, sedangkan Colege swasta disubsidi oleh swasta itu sendiri dan biasanya lebih kecil dari pada College pemerintah.
Tidak semua Universitas menawarkan program doktor bagi pasca sarjana. Diantaranya hanya menawarkan hingga tingkat master saja. Program master juga dibagi menjadi 2 macam yaitu Master Terminal dan Master Berkelanjutan. Master terminal merupakan program untuk menyiapkan lulusannya untuk langsung masuk ke dunia kerja setelah menyelesaikan penddikannya. Sedangkan Master berkelanjutan merupakan program khusus untuk melanjutkan pendidikannya ke tingkat doktor.
Mahasiswa yang bergelar S1 bisa meneruskan pendidikan ke gelar S2 atau S3. Program Graduate di Amerika lebih fokus dibandingkan dengan program S1. Gelar fakultas kedokteran dan hukum hanya dapt diraih di S2, tentu saja dengan menyelesaikan pendidikan S1 terlebih dahulu. Dan Universitas menilai bahwa setiap mahasiswa sudah mengetahui dasar bidang S3 yang aan mereka pelajari. S3 mendalami ilmu lanjutan di tingkat yang lebih tinggi, mengikuti seminar, menulis skripsi dsb.

Senin, 02 April 2012

Pendidikan Di Korea Selatan


Di negeri Ginseng ini sistem pendidikan bisa dikatakan baik. Seperti halnya Indonesia, di Negara ini semua biaya sekolah selama 9 tahun ditanggung oleh pemerintah. Pendidikan anak usia dini sangat diperhatikan oleh pemerintah agar tercipta anak yang berprestasi, maka di Negara ini taman kanak-kanak dimulai saat usia 3 tahun hingga 6 tahun.
Taman kanak-kanak di negara sangatlah bagus baik negeri maupun swasta. Program dari pada TK tersebut adalah lebih banyak mengajarkan kemandirian, kreatifitas, dan bersosialisasi dengan dunia luar, serta mengajaran tentang perilaku untuk kehidupan sehari-hari.
Baik negri dan swasta pra sekolah memiliki program pendidikan yang sama, yaitu lebih banyak mengajarkan kemandirian, kreatifitas dan bersosialisasi dengan lingkungan. Mengajarkan tentang kehidupan sehari-hari, BAB, ganti baju, sikat gigi… dan lain-lain..
Anak yang telah berusia 6 tahun terhitung 1 januari diperbolehkan masuk ke sekolah dasar,  Korea punya perhitungan tahun untuk kelahiran yaitu sejak bayi lahir akan dihitung 1 tahun usianya jadi untuk usia 6 tahun menurut kita orang Indonesia maka di korea adalah 7 tahun.
Pada tingkat sekolah dasar, ada dua jenis yaitu sekolah dasar pemerintah dan sekolah dasar swasta. Sama halnya dengan Indonesia, di negara ini terdapat enam tingkatan kelas yaitu kelas 1 sampai dengan kelas 6.
Di tingkat menengah pertama atau SMP, setiap siswa diarahkan dan diperhatikan kehidupannya oleh wali kelas, dan setiap bidang study memiliki pengajar masing-masing. Para siswa menghabiskan waktunya di sekolah selama 6 jam per hari. Uniknya, setiap ada evaluasi pembelajaran hasil dari evaluasi tersebut akan langsung dikirim ke rumah masing-masing siswa.
Di tingkat menengah atas atau SMA, terdidi dari tiga bagian yaitu Sekolah Menengah Umum, Sekolah Menengah Ekonomi, dan Sekolah Menengah Khusus. Sekolah Menengah umum digunakan untuk para siswa yang akan melanjutkan ke perguruan tinggi. Sekolah Menengah Ekonomi digunakan untuk para siswa yang akan memasuki dunia kerja. Dan Sekolah Menengah Khusus digunakan untuk bidang science atau bahasa asing.
Di tingkat yang lebih tinggi yaitu Perguruan Tinggi, terbagi menjadi dua masa pendidikan yaitu 4tahun dan 2 tahun. Di negara ini Universitas dibagi menjadi 3 bagian yaitu Universitas Umum, Universitas Kejuruan, dan Universitas Khusus. Di sini sistem dan gelar yang diberikan kepada mahasiswa, sama dengan Universitas di negara Indonesia yaitu Pendidikan tinggi/akademik (yunior colleg) atau universitas program S1 (senior colleg) pada grade 13-16, selanjutnya ke program pasca sarjana (guarduate school) dengan gelar master atau doktor.
Di negara ini pernah terjadi reformasi kurikulum dalam dunia pendidikan pada tahun 1970an dengan menggabungkan sistem pembelajaran teknik dalam ruang kelas dan pemanfaatan ilmu teknologi. Bahkan di tingkat sekolah menengah ditiadakan proses saringan masuk sekolah, hal itu dikarenakan adanya kebijakan walikota darah khusus atau gubernur, ke sekolah menengah di daerahnya.

Minggu, 01 April 2012

Pendidikan Di Finlandia


Di Negara yang beribu kota Helsinki ini, pendidikan sudah dapat dikatakan cukup baik. Dan selalu menduduki peringkat teratas didunia, meski jam sekolah di Eropa lebih sinkat dibandingkn dengan Negara lain. Hal ini dilakukan dari beberapa penilaian oleh beberapa ahli. Salah satunya penilaian yang dilakukan oleh Kepala Departemen Pendidikan Guru di Universitas Helsinki, Profesor Jari Lavonen yang menjelaskan alasan kehebatan Finlandia dalam pendidikan. “Kami memutuskan semua guru harus memiliki gelar master. Ini
menempatkan kedudukan profesi mengajar sama dengan profesi di bidang hukum dan kedokteran,” kata Prof. Jari Lavonen pada hari Kamis (26/5/2011).
Selain itu, kemudahan yang didapat jika menuntut ilmu di Finlandia adalah biaya pendidikan gratis. Sekolah swasta pun menerima dana yang diberikan oleh pemerintah. Para siswa di Finlandia tidak menggunakan seragam sekolah. Bahkan, Kepala sekolah mengenakan celana jeans dan kemeja santai. Para guru di Finlandia tidak diberi target untuk mencerdaskan seluruh muridnya. Mereka tidak takut adanya penilaian sekolah dalam ujian nasional. Mereka dipercaya untuk menilai muridnya masing-masing.
Di sana pun jumlah siswa sangat minim dalam satu kelas. Pada dua tahun pertama sekolah, setiap kelas hanya menampung 20 orang saja. Tentu saja para guru tidak kesulitan untuk mengatur siswa yang jumlahnya seperti itu.Jika Kepala sekolah berkunjung ke kelas untuk memeriksa kualitas seorang guru, ini bukanlah suatu kepanikan oleh guru tersebut. Hubungan yang terjalin antara Kepala sekolah dengan guru sangatlah baik seperti pelatih dan murid
Negara ini menggunakan filsafat pendidikan yang menyatakan setiap orang punya sesuatu untuk di sumbangkan dan mereka yang berhambtan dengan bidang studi tertentu semestinya tidak ditinggalkan. Suatu teknik pembelajaran yang cukup jitu dilakukan oleh pemerintah Finlandia. Salah satunya adanya guru bantu yang ditugasi untuk membantu mereka yang kesulitan dalam bidang studi tertentu.
Anak-anak di Finlandia memiliki jam belajar paling singkat dibandingkan  Negara-negara maju dibelahan dunia, Menurut OECD. Di Finlandia sekolah dasar dan sekolah menengah petama disatukan, jadi para siswa tidak perlu berganti sekolah pada usia 13 tahun. Hal ini sangat memudahkan tugas guru, karena sudah kenal cukup lama dengan peserta didik atau siswa.
Selain para guru, keberhasilan sara sisw juga ditentukan oleh orang tua mereka, orang tua sangat berperan penting bagi siwa untuk membekali anak dengan ilmu yang bermanfaat dan juga menambah atau mempertebal mental anak agar tidak malu saat bersekolah maupun bersosialisasi dengan orang lain. Kesuksesan pendidikan di Finlandia juga ditunjang oleh budaya. Anak-anak belajar dengan suasana yang menyenangkan, santai, serta informal.
Kesuksesan system pendidikan di Finlandia ditopang gagasan less can be more atau sedikit bisa jadi banyak. Pemerintah Finlandia selalu menekankan pihak sekolah agar tercipta sekolah yang santai dan jauh dari sandiwara dunia politik.
Keberhasilan Finlandia di dunia pendidikan tidak lepas dari pendidikan anak usia dini maupun sejak balita. Setiap bayi yang lahir kepada keluarganya diberi maternity package yang isinya tiga buku bacaan untuk ayah, ibu, dan untuk bayi itu sendiri. Finlandia lebih banyak menerbitkan buku anak-anak dibandingkan dengan Negara lain. Serta stasiun TV menyiarkan program berbahasa asing dengan terjemahan dalam bahasa Finish, sehingga anak-anak erring membaca sambil menonton televisi.
Kegiatan belajar mengajar disekolah pun berlangsung secara rileks atau tidak tegang. Belajar aktif diterapkan oleh guru yang tamatan S2, sehingga di Finlandia orang merasa lebih terhormat jadi guru dibandingkan dokter ataupun insinyur. Di sini sekolah Negeri maupun Swasta  mendapatkan dana yang sama besar dari pemerintah.
Di Negara ini, setiap anak diwajibkan mempelajari bahasa inggris serta harus membaca minimal satu buku setiap minggu. Selama proses pendidikan masih berlangsung, para guru harus mendampingi setiap peserta didiknya. Seluruh fasilitas, sarana, dan prasarana sekolah serta transportasi dibiayai oleh Negara. Maka jangan heran bila Finlandia adalah Negara terbaik dalam dunia pendidikan.


Sabtu, 31 Maret 2012

Pendidikan Di Indonesia


Pendidikan di Negara yang merdeka pada tahun 1945 ini sama sekali belum merata. Ada beberapa sekolah yang sudah sangat layak, namun ada juga sekolah yang jauh dari kata layak di beberapa wilayah di Nusantara.
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk membenahi system pendidikan di Indonesia. Salah satu upaya tersebut adalah BOS (Bantuan operasional sekolah). BOS diberikan kepada siswa yang kurang mampu. Namun, BOS sering disalah gunakan olek pihak yang tidak bertanggung jawab. Ada beberapa siswa yang hanya menerima 70% dari jumlah yang seharusnya diberikan. Terkadang siswa itu sendiriyang men-salah gunakan dana BOS, yaitu untuk membeli kebutuhan pribadi bkan untuk kebutuhan sekolah.
Di Negara yang hutannya menjadi paru-paru dunia ini mewajibkan semua warga negara untuk melaksanakan pendidikan selama 9 tahun. Waktu sepanjang itu dibagi menjadi dua tingkatan sekolah yaitu Sekolah Dasar selama enam tahun dan Sekolah Menengah Pertama selama tiga tahun. Selain itu ada juga sekolah lanjutan atau yang sering disebut Sekolah Menengah Atas selama tiga tahun. Serta tingkat perguruan tinggi yang lamanya waktu pendidikan tergantung dengan fakultas yang diambil sesuai keinginan siswa.
Dulu, di negara ini pendidikan yang pertama adalah taman kanak-kanak atau yang sering disebut TK. Namun, seiring dengan berjalannya waktu pendidikan pertama di Negara ini bukan lagi taman kanak-kanak melainkan PAUD atau pendidikan anak usia dini.
Di jenjang selanjutnya yaitu SD, di Sekolah Dasar banyak murid mendapatkan kualitas pendidikan yang baik, namun ada juga yang mendapatkan buruk dalam kualitas pendidikan. Sebagai contoh, waktu saya sekolah di salah satu Sekolah Dasar di wilayah Kabupaten Madiun. Saya masuk sekolah pada kelas 1 tepatnya pada tahun 2002 mendapatkan buku pelajaran dari kakak kelas yang sudah naik ke kelas 2. Peristiwa itu terjadi juga pada saat saya kelas 2 yang memperoleh buku pelajaran dari kakak kelas yang sudah naik ke kelas 3. Bayangkan saja, sekarang saya sudah sampai ke jenjang Sekolah Lanjutan Atas, namun tradisi meminjam buku pelajaran dari kakak kelas masih saja terjadi.
Selanjutnya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu Sekolah Menengah Pertama. Di SMP mutu pendidikan sudah dapat dikatakan merata, terbukti pada saat saya menuntut ilmu di salah satu Sekolah Menengah Pertama Negeri di Kab.Madiun, saya mendapat sistem belajar mengajar yang sangat menyenangkan dan tidak membosankan. Termasuk buku pelajaran yang sesuai dengan kurikulum yang berlaku.
Sekarang kita akan membahas SMA atau Sekolah Menengah Atas. Mungkin di jenjang ini saya tidak akan berkomentar banyak karena saya juga belum lama bersekolah di Sekolah Menengah Atas. Di nusantara, tingkat SMA lebih diperhatikan sistem belajar mengajar dan perilaku maupun tindakan para siswa. Karena, kebanyakan seorang siswa yang sudah lulus dari SMA atau setingkatnya akan langsung memasuki dunia kerja.
Jika pada tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, dan Sekolah Menengah Atas saya sudah bisa berkomentar maupun bercerita. Maka, lain halnya pada saat kita membahas Universitas di Indonesia. Universitas di nusantara memang sudah bisa dikatakan baik, namun atu hal untuk para mahasiswa. “Jika berdemonstrasi, jangan merusak atau mengganggu ketertiban umum”.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites